Kamis, 15 Februari 2018

COMPARASI CIVICS EDUCATION DI AUSTRALIA DAN REPUBLIK IRLANDIA

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap negara memiliki agenda politik untuk membentuk karakter warga negaranya (national character building) agar menjadi warga negara yang diinginkan (desirable citizen), yaitu warga negara ideal yang sesuai dengan cita-cita negaranya. Untuk mencapai warga negara yang ideal itu, tentu perlu upaya melalui proses pendidikan dan pembelajaran di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Salah satu komponen pendidikan nasional di Indonesia untuk membentuk karakter  warga negara ideal adalah PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)  yang diberikan sebagai mata pelajaran wajib di tingkat Pendikan Dasar sampai dengan Pendidikan Tinggi (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 37 ayat 1 dan 2).  Adapun tujuan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia secara eksplisit terdapat dalam penjelasan pasal 37 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, yaitu “Pendidikan kewarganegaran di maksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”.  PKn sebagai bagian dari pendidikan nasional menjadi komponen terpenting dalam membentuk warga negara ideal yang menjadi cita-cita negara Indonesia, yang juga secara eksplisit tertuang dalam tujuan pendidikan nasional pasal 3 ayat 2 yaitu”. manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Adapun PKn di Indonesia dipengaruhi juga dari perkembangan historis negara, landasan filosofis, yuridis serta politis. Begitu pula jika kita mengkaji PKn di negara lain tentu erat kaitannya dalam konteks tersebut, termasuk dalam hal ini adalah Australia.   Secara historis, Australia adalah bekas jajahan Inggris, di mana akhir abad ke-18 Inggris menduduki benua ini, dan menjadikannya sebagai tempat pembuangan para pelaku kriminal. Pertengahan abad ke-19, ditemukan tambang emas di Australia sehingga benua itu pun ramai didatangi para imigran. Sejak itu pula, mereka memperjuangkan kemerdekaan untuk mengatur sendiri Australia, terlepas dari kontrol Inggris. Tepatnya, pada tanggal 1 Januari 1901 didirikanlah Negara Persemakmuran Australia, dan hingga kini Australia tergabung dalam Persemakmuran Inggris. Tentu kondisi historis Australia berpengaruh pula dalam pelaksanaaan PKn di negaranya. Begitu juga dengan Indonesia, yang dari historis awalnya adalah negara yang pernah dijajah Belanda (1816-1942), Jepang (1942-1945), bahkan pernah pula oleh Spanyol dan Portugis pada abad 15-an.
Hal yang menarik ketika mengkaji  Australia adalah bahwa PKn dikembangkan  bersifat  medium  atau berada di tengah kontinum dengan pendekatan “education through citizenship”, sebagaimana yang dikemukakan Kerr (1999: 15-16) dalam Winataputra & Budimansyah (2007: 6), bahwa “Australia dinilai berada di tengah kontinum sebagai “education through citizenship”, yang menitikberatkan pada prinsip “...involves student learning by doing, through active, participative experiences in the school or in local community and beyond. Proses belajar seperti itu memiliki potensi untuk “...reinforces the knowledge component”. Hal inilah yang membedakan dengan PKn di Indonesia yang cenderung mengembangkan PKn pada sifat minimal dengan pendekatan “Education about citizenship”, yang memusatkan perhatian pada: ...providing students with sufficient knowledge and understanding of national history and the structures and processes of government and political life”. Oleh karena itulah, penulis tertarik mengkaji lebih dalam tentang PKn di Australia ditinjau dari aspek kurikulum.
Selanjutnya pendidikan civic education di Irlandia lebih menarik lagi adalah pengembangan dan  pembelajaran yang bersifat Thick Citizenship education  yang mana dalam pengembanganya lebih bersifat  inclusive, activist, participative, process-led, value-based, interactive, more difficult to achieve, citizenship education maka dari kedua sudut pandang dari  2 negara tersebut menunjukan adanya terdapat perbedaan namun juga ada  titik pertemuan antara keduanya dan pengembangan dan pembelajaran civic itu sendiri. Lebih lanjut jika meninjau pendidikan di Republik Irlandia maka Sejak tahun 2008, Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Republik Irlandia telah menjalankan program pendidikan gratis bagi program sekolah dasar-menengah. Alokasi pendidikan gratis tersebut sebanyak 98% siswa diberikan bantuan secara langsung oleh pemerintah, sedangkan 2% siswa mendapatkan bantuan dari sekolah secara mandiri. Terhitung sejak tahun ajaran 2009/2010, Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Republik Irlandia menyediakan bantuan biaya pendidikan untuk: 3.295 sekolah dasar dengan jumlah siswa sebanyak 505.998 siswa; dan 730 untuk sekolah menengah dengan jumlah siswa sebanyak 350.998 siswa. (Dep. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, 2010).
Penyelenggaraan Pendidikan di Republik Irlandia diwajibkan bagi siswanya mulai dari usia 6-16 tahun. Namun pada kenyataannya kebanyakan anak-anak mulai bersekolah pada usia 4-5 tahun. Penyelenggaraan pendidikan dasar di setiap sekolah disesuaikan dengan otoritas agama yang dianut dan dibiayai oleh nagara. Penyelenggaraan pendidikan menengah dikelompokkan ke dalam 3 jenis, yaitu: 1) Sekolah Menengah Umum dengan ketentuan satu jenis kelamin siswa dan memiliki keyakinan yang sama ; 2) Sekolah Menengah Kejuruan dengan ketentuan disatukan siswa pria dan wanita, serta dikelola oleh Komite Pendidikan Kejuruan yang dibentuk oleh Badan Hukum berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Kejuruan tahun 1930; dan 3) Sekolah Menengah Komprehensif/Komunitas yang merupakan gabungan antara Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan dengan ketentuan dibentuk oleh negara dan dikelola oleh dewan pengurus pada swasta. Penyelenggaraan pendidikan tingkat tinggi dibagi ke dalam 5 sektor yakni: 1) Universitas; 2) Institut Teknologi; 3) Perguruan Tinggi Negeri; 4) Perguruan Tinggi Swasta dan 5) Perguruan Tinggi Keguruan.
Keseriusan pemerintah Republik Irlandia terhadap penyelenggaraan, dapat kita lihat bagaimana pemerintah berusaha keras untuk membentuk sumber daya manusia yang cerdas dan berwawasan tinggi. Oleh sebab itu, sebagai salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter warga negara, Pendidikan Kewarganegaraan menjadi salah satu mata pelajaran wajib di dalam sistem pendidikan Republik Irlandia. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia dapat dilihat dari upaya Pemerintah Republik Irlandia untuk penanaman dan penguatan ideologi kewarganegaraan dalam diri peserta didik. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga dibelajarkan di Republik Irlandia dengan harapan dapat menumbuhkembangkan perilaku dan nilai dalam mengidentifikasi masalah serta kesadaran dan kemandirian dalam belajar, menghargai perbedaan, tidak bersikap anarkis dalam menyelesaikan masalah, menghindari prasangka, diskriminasi dan keadilan sosial diberbagai tingkatan masyarakat.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji pada makalah ini antara lain:
1.      Bagaimanakah  perkembangan Civic di  Australia  ?
2.      Bagaimanakah  perkembangan  pendidikan  civic di Irlandia ?
3.      Bagaimanakah  Studi comparasi civic education di Australia dan Irlandia?
4.      Bagaimana kontribusi terhadap perkembangan civic di Indonesia) ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Memperoleh informasi dan pemahaman tentang civic education di Australia dan Irlandia.
2.      Memperoleh informasi dan pemahaman tentang perkembangan civic education di Australia dan Irlandia serta pemahaman yang dapat diambil dalam rangka pengembangan civic di Indonesia.
D.    Kegunaan Penulisan
1.      Secara teoritis:  berguna bagi pengembangan khasanah keilmuan di bidang pendidikan, khususnya pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia.
2.      Secara praktis: berguna sebagai bahan informasi untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dengan melakukan kajian komparatif Pkn di negara Australia.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Profil Negara Australia dan  Republik Irlandia
1.      Profil Negara Australia
Berikut ini adalah profil negara Australia berdasarkan informasi yang didapat dari situs http://id.wikipedia.org/wiki/australia:
1.    Letak geografis
Australia, dengan nam resmi negara “Persemakmuran Australia”, adalah sebuah negara di belahan selatan yang terdiri dari daratan utama benua Australia, Pulau Tasmania, dan berbagai pulau kecil di Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Negara-negara yang bertetangga dengannya adalah Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini di utara; Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kaledonia Baru di timur-laut; dan Selandia Baru di tenggara.
2.    Sejarah Australia
Kira-kira 40.000 tahun sebelum pendudukan bangsa Eropa pada akhir abad ke-18, Australia telah dihuni oleh Aborigin, yang menggunakan salah satu dari 250 kelompok bahasa.
Pada tahun 1606, imigran Eropa yang datang ke Benua Australia adalah orang-orang Belanda. Namun, di akhir abad ke-18, Inggris menduduki benua ini, dan menjadikannya sebagai tempat pembuangan para pelaku kriminal. Pada pertengahan abad ke-19, ditemukan tambang emas di Australia sehingga benua itu pun ramai didatangi para imigran. Sejak itu pula, mereka memperjuangkan kemerdekaan untuk mengatur sendiri Australia, terlepas dari kontrol Inggris. Hingga kini, Australia tergabung dalam Persemakmuran Inggris.
Setelah ditemukan oleh penjelajah Belanda pada 1606, paro timur Australia diaku sebagai milik Britania pada 1770, dan mulai diduduki sejak penentuan koloni tahanan di New South Wales, yang secara resmi didirikan pada 7 Februari 1788 (meskipun kepemilikan formal baru dinyatakan pada 26 Januari 1788). Populasi bertambah secara statis selama beberapa dasawarsa; benua ini dijelajahi, dan setelah itu didirikanlah lima Koloni Mahkota lagi yang berpemerintahan mandiri.
Pada 1 Januari 1901, kelima koloni ini berubah menjadi federasi, dan didirikanlah Persemakmuran Australia. Sejak zaman federasi, Australia telah memelihara sistem politik demokrasi liberal yang stabil, dan menjadi bagian dari dunia persemakmuran. Populasinya sebanyak 22 juta jiwa, yang hampir 60%-nya terpusat atau berada di dekat pusat-pusat pemerintahan negara-negara bagian di daratan utama; yakni Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth, dan Adelaide. Ibu kota negara ini adalah Canberra, di Teritorial Ibu Kota Australia. Hampir 56% populasi Australia menetap di Victoria atau New South Wales, dan hampir 77% menetap di pantai timur daratan utama.
Sebagai sebuah negara maju yang makmur, Australia adalah ekonomi terbesar ke-13 di dunia. Australia berperingkat tinggi dalam banyak perbandingan kinerja antarbangsa seperti pembangunan, mutu kehidupan, perawatan kesehatan, harapan hidup, pendidikan umum, kebebasan ekonomi, dan perlindungan kebebasan sipil, dan hak-hak politik. Australia adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G-20 ekonomi utama, Negara-Negara Persemakmuran, ANZUS, Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi, Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, Forum Kepulauan Pasifik, dan Organisasi Perdagangan Dunia.
3.        Nama Resmi Negara : Commonwealth of Australia (Persemakmuran Australia)
4.        Ibu kota                                             : Canberra
5.        Motto Negara                                    :  -
6.        Bahasa Resmi                                    : tidak ada
7.        Bahasa Nasional                                : Inggris (de facto)
8.        Lagu Kebangsaan                             : Advance Australia Fair
9.        Bentuk pemerintahan                        : Monarki Konstitusional
10.  Jumlah penduduk (perkiraan 2016)   : 24.224.823
11.  IPM  (2013)                                       :   0.933 (sangat tinggi)
12.  PDB per kapita ( perkiraan 2015)      : $52.454 
13.  Mata uang                                          : Dolar Australia (A$)




2.      Profil Negara Republik Irlandia
Republik Irlandia (Bahasa Irlandia: Poblacht na hÉireann) merupakan sebuah negara yang mencakup lima perenam Pulau Irlandia yang terletak di bagian barat laut Eropa. Nama resmi negaranya adalah Irlandia (Éire), yang digunakan oleh organisasi-organisasi internasional untuk menunjuk ke negara ini. Populasi Irlandia berjumlah lebih dari 4 juta jiwa dan termasuk anggota Uni Eropa. Wilayah Pulau Irlandia yang tidak termasuk republik ini dimiliki oleh Irlandia Utara, bagian dari Britania Raya.
Republik Irlandia ialah sebuah pulau di Eropa lepas pesisir barat benua Eropa.  Negara Bebas Irlandia adalah sebuah negara yang didirikan pada tahun 1922 dengan status domini berdasarkan Perjanjian Inggris-Irlandia, yang ditandatangani oleh wakil Britania dan Irlandia dua belas bulan sebelum terbentuknya negara ini. Pada saat pendirian Negara Bebas Irlandia, negara ini terdiri dari keseluruhan Pulau Irlandia, namun tak lama kemudian Irlandia Utara memilih memisahkan diri dan tetap bergabung kembali menjadi bagian dari Britania Raya. Pendirian Negara Bebas Irlandia ini juga menggantikan dua status atas Irlandia sebelumnya, yaitu Republik Pulau Irlandia (didirikan 21 Januari 1919) dan Pemerintah Sementara Irlandia Selatan. Presiden pertama Negara Bebas Irlandia W. T. Cosgrave, memimpin pemerintahan negara ini sejak bulan Agustus 1922 sampai kemudian dibubarkan. Negara Bebas Irlandia dibubarkan pada tahun 1937, saat warga Irlandia melaksanakan referendum untuk menggantikan konstitusi tahun yang 1922. Negara ini digantikan oleh negara berdaulat dan merdeka yang saat ini bernama Republik Irlandia.
Sejarah Irlandia dimulai dengan adanya pemukiman pertama di Irlandia sekitar tahun 8000 SM, ketika pemburu tiba dari Britania Raya dan daratan Eropa, kemungkinan melalui jembatan alam. Sedikit jejak arkeologi yang tersisa dari grup ini, tetapi generasi penerus mereka dan perpindahan pada era Neolitik dari Semenanjung Iberia, menyebabkan adanya situs Neolitik utama seperti Newgrange. Dengan tibanya Santo Patrick dan misionaris Kristen lainnya pada awal abad ke-5 M, Kekristenan menggantikan agama pagan pada tahun 600. Periode sejarah Irlandia menunjukkan terus meningkatnya kekuasaan bangsa asing, menyusul penyerbuan orang Viking, kemudian orang bangsa Inggris. Republik Irlandia terutama dihuni oleh bangsa Celtik Gaelik yang meliputi sekitar 150 tuath atau suku. Mereka sering bertikai dan berperang. Kondisi ini menjadi penghambat kemakmuran Irlandia. Kemudian, tahun 432, tibalah tokoh yang mengubah sejarah Irlandia, yaitu St. Patrick. Ia menjelajahi Irlandia dan berhasil mengkristenkan para kepala suku Irlandia serta mengkhotbahkan perdamaian. Pada tahun 600, Irlandia telah menjadi pusat agama Kristen di Eropa. Para biarawan Irlandia menyebarkan agama Kristen ke seluruh Eropa. Pada tahun795, bangsa Viking menyerbu Irlandia. Selama 40 tahun berikutnya, mereka menyerang dan menghancurkan banyak biara. Pada tahun 840, mereka mulai bermukim di Irlandia, mendirikan kota seperti Dublin, Waterford, Cork, dan Limerick. Dari kota-kota ini, mereka berdagang dan bercampur dengan penduduk Irlandia serta mengadopsi banyak adat istiadat setempat.
Republik Irlandia mencakup 70.273 km² atau 83% dari luas Pulau Irlandia di bagian selatan, dengan sisanya merupakan wilayah Irlandia Utara. Batas baratnya adalah Samudra Atlantik, sedangkan di timur terdapat Laut Irlandia yang berhubungan dengan samudra lewat Selat St. George dan Laut Keltik. Pesisir barat Irlandia terdiri dari tebing, bukit, dan gunung kecil. Bagian dalamnya dilewati berbagai sungai, salah satunya adalah Sungai Shannon. Kota-kota di Irlandia antara lain Dublin, Cork, Galway, dan Limerick.
Republik Irlandia secara tradisional dibagi dalam 26 county (contae atau condae dalam bahasa Irlandia) yang masih digunakan hingga kini dalam konteks kebudayaan dan olahraga. 26 county tersebut adalah bagian dari 4 provinsi: Connacht, Ulster, Leinster, dan Munster. Secara administratif, beberapa dari 26 county tersebut telah mengalami restrukturisasi, misalnya County Dublin yang telah dihapus dan dipecah menjadi tiga dewan county pada tahun 1990-an dan County Tipperary yang telah dibagi secara administratif menjadi dua county terpisah sejak tahun 1890-an sehingga pada masa kini terdapat 29 county administratif dan 5 kota, yaitu Dublin, Cork, Limerick, Galway, dan Waterford. Kilkenny juga adalah sebuah kota namun tidak mempunyai dewan kota. Selain itu, ada pula lima borough yang mempunyai sejumlah otonomi dalam county-nya.
B.     Sistem Pendidikan di Negara Australia dan Irlandia
Pendidikan di Australia tidak dipegang oleh pemerintah pusat, namun diserahkan pada setiap negara bagian atau teritorinya. Jadi, setiap negara bagian memiliki hak untuk menyelenggarakan pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini berdasarkan pada konstitusi Australia, dimana  pendidikan merupakan tanggungjawab negara bagian. Pada setiap negara bagian, seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen pendidikan melaksanakan pendidikan dasar dan menengah, dan adakalanya juga pendidikan prasekolah. Sehingga, masing-masing negara bagian dan wilayah daratan mempunyai otoritas sendiri dalam pelaksanaan pendidikannya.
Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan dalam Pasal 1 Ayat 8 bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Dilihat dari jenjang pendidikan formal, Australia terdiri dari 3 tahapan pendidikan, yaitu pendidikan dasar (primary schools), pendidikan menengah (secondary education, meliputi secondary school/high schools), dan pendidikan tinggi (tertiary education in universties or TAFE [techical and further education] college). Ada kalanya, sebelum memasuki primary school, peserta didik memasuki kindergarten atau taman kanak-kanak.
Di Australia, pendidikan dasar menjadi dasar untuk memasuki jenjang selanjutnya, yaitu pendidikan menengah. Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan dasar. Tahapan terakhir adalah pendidikan tinggi, yang mencakup beberapa program, yaitu diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Lama pendidikan untuk masing-masing jenjang tersebut berbeda antarnegara bagian. Perbedaanya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:


1.      Wilayah New South Wales, Victoria, Tasmania, dan Australian Capital Territory
Jenjang Pendidikan
Lama Pendidikan
Pendidikan Dasar
Primary School
6 tahun
Pendidikan Menengah
Junior Secondary School
4 tahun
Senior High School
2 tahun

2.      Wilayah Queensland, Australia Selatan, Australia Barat, Northern Territory
Jenjang Pendidikan
Lama Pendidikan
Pendidikan Dasar
Primary School
7 tahun
Pendidikan Menengah
Junior Secondary School
3 tahun
Senior High School
2 tahun

Pendidikan di Australia, mewajibkan peserta didik untuk menempuh wajib belajar, yaitu pada jenjang primary school (SD) dan junior secondary school (SMP). Sehingga, wajib belajar di Australia yakni 10 tahun. Selanjutnya, peserta didik dapat masuk ke senior high school. Istilah yang dilakukan untuk jenjang pendidikan di Australia adalah year 1 – 12 (dari jenjang primary school hingga high school). Pada jenjang senior high school, setiap peserta didik memiliki kewajiban untuk memilih program pendidikan kejuruan atau pendidikan umum. Pendidikan kejuruan diarahkan untuk pasar kerja, artinya lulusan pendidikan kejuruan tersebut akan siap untuk bekerja setelah lulus. Setiap negara bagian memiliki Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (Vocational Education and Training atau VET). VET mempersiapkan peserta didik untuk bekerja tanpa perlu mendapatkan gelar sarjana.
Untuk peserta didik yang mengambil pendidikan umum, dapat meneruskan pendidikan ke jenjang diploma, bachelor degree, dst. Berikut adalah kualifikasi kerangka kualifikasi Australia (AQF atau Australian Qualification Framework) menurut sector pendidikan.


Australian Qualification Framework

Sektor Sekolah
Sektor Vocational Education And Training (VET)
Sektor Perguruan Tinggi
Senior Secondary Certificate of Education (Ijazah Sekolah Menengah Atas)
(2–3 tahun)
Vocational graduate diploma (Diploma Kejuruan)
(1 tahun)
Gelar doktor (3+ tahun)
VET di Sekolah
Vocational graduate certificate (Sertifikat Kejuruan)
(6 bulan)
Gelar Masters / Magister
(1–3 tahun)
 
Advanced diploma (Diploma Lanjutan)
(6–12 bulan)
Graduate diploma
(1 tahun)
 
Diploma
(1 tahun)
Graduate certificate
(6 bulan)
 
Sertifikat IV
(1 tahun)
Bachelor degree (Gelar Sarjana Muda)
(3 tahun)
 
Sertifikat III
(6 bulan)
Associate degree, advanced diploma
(1,5 tahun)
 
Sertifikat II
(6 bulan)
Diploma
(1 tahun)
 
Sertifikat I
(6 bulan)
 

Untuk gelar yang didapatkan setelah menempuh perguruan tinggi adalah:
·   Bachelors degree (setingkat sarjana S1)
·   Masters degree (setingkat magister S2)
·   PhD (setingkat doktor S3)
Untuk tes bagi siswa yang berlaku secara nasional, Australia menyelenggarakan NAPLAN (National Assessment Program-Literacy and Numeracy). Setiap tahunnya, semua siswa yang berada pada tahun 3, 5, 7, dan 9 melakukan tes pada hari yang sama. Materi tes tersebut meliputi membaca, menulis, bahasa (mengeja, tata bahasa, dan pemberian tanda baca), dan perhitungan.

Selanjutanya sistem pendidikan di Republik Irlandia  Secara garis besar, pendidikan di Irlandia terbagi menjadi 3 (tiga) tingkatan: pendidikan tingkat pertama/dasar (Primary Education), pendidikan tingkat kedua (Secondary Education), dan pendidikan tingkat ketiga (Tertiary Education).

Pendidikan Tingkat Pertama (Primary Education)
Walaupun anak-anak tidak diwajibkan untuk menghadiri sekolah sampai usia enam tahun, 65% dari anak usia empat tahun dan sebagian besar anak berusia lima tahun terdaftar di kelas balita di sekolah dasar di Irlandia. Sekolah dasar berlangsung sampai tahun kedelapan, yang terbagi menjadi dua periode (junior dan senior).  Sistem pendidikan pertama menekankan sebuah pendekatan yang berpusat pada anak dan didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan yang berkualitas tinggi memungkinkan anak-anak untuk merealisasikan potensi mereka sebagai individu dan menjalani kehidupan mereka sepenuhnya sesuai dengan tahap-tahap perkembangan tertentu.
Kurikulum pendidikan pertama menyediakan pengalaman belajar yang luas dan kaya dalam mempromosikan berbagai pendekatan untuk proses belajar dan mengajar. Tujuan kurikulum adalah untuk memastikan bahwa semua anak diberi kesempatan belajar yang sama dengan keunikan mereka masing-masing, mengembangkan potensi mereka sepenuhnya dan menyiapkan mereka untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Fokusnya adalah pada anak sebagai pelajar, dan penggunaan berbagai metodologi pengajaran sebagai fitur penting dari kurikulum. Kurikulum bertujuan untuk mendorong perkembangan keterampilan kunci dalam komunikasi, pemecahan masalah, berpikir kritis, penyelidikan, penyidikan dan analisis, dan sosial dan kesadaran pribadi dan interaksi terhadap lingkungannya.
Mata pelajaran yang diajarkan pada pendidikan tingkat pertama adalah sebagai berikut: bahasa, matematika, pendidikan ilmiah, sosial dan lingkungan, pendidikan seni, pendidikan jasmani dan pendidikan kesehatan personal dan sosial. Secara sederhana, pembagian kelas selama menempuh pendidikan tingkat pertama adalah sebagai berikut: Junior Infants (nol kecil), Senior Infants (nol besar), First Class (kelas satu), Second Class (kelas dua), Third Class (kelas tiga), Fourth Class (kelas empat), Fifth Class (kelas lima) dan Sixth Class (kelas enam). 

Pendidikan Tingkat Kedua (Secondary Education)
Pendidikan menengah di Irlandia bertujuan untuk membangun di atas fondasi pendidikan dasar untuk memberikan lingkungan belajar yang komprehensif dan berkualitas tinggi untuk memungkinkan semua siswa untuk hidup dan untuk hidup dengan menyadari potensi mereka sebagai individu dan warga negara. Pendidikan tingkat kedua ini terdiri dari pendidikan menengah, kejuruan, sekolah komprehensif dan sekolah-sekolah komunitas.  
Sekolah kejuruan dan community college mendidik lebih dari 33% dari semua siswa tingkat kedua, yang dikelola oleh komite pendidikan kejuruan badan hukum yang didirikan di bawah Undang-Undang Pendidikan Kejuruan, 1930, sebagaimana yang telah diubah. Sekolah kejuruan didanai hingga 93 persen dari biaya total penyediaan. Awalnya, prioritas utama dari sekolah-sekolah ini diarahkan untuk pengembangan keterampilan manual dan persiapan kaum muda dalam dunia pekerjaan. Namun,  saat ini sudah dilengkapi dengan  kursus tingkat kedua. Sekolah kejuruan juga merupakan penyedia utama pendidikan bagi orang dewasa dan kursus pendidikan bagi masyarakat.
Sekolah komprehensif (comprehensive schools) menggabungkan mata pelajaran akademis dan kejuruan dalam berbagai kurikulum. Jenis sekolah ini dikelola oleh sebuah dewan perwakilan manajemen dari keuskupan otoritas keagamaan, yang tertuang dalam Komite Pendidikan Kejuruan daerah dan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Sekolah-sekolah ini dibiayai sepenuhnya oleh Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
Sekolah komunitas (community colleges) dikelola oleh Dewan Manajemen wakil dari kepentingan-kepentingan lokal. Sekolah-sekolah ini menawarkan kurikulum yang luas mencakup praktek dan mata pelajaran akademik. Sekolah-sekolah ini juga menyediakan fasilitas untuk pendidikan orang dewasa dan proyek-proyek pengembangan masyarakat. Sekolah-sekolah ini sepenuhnya didanai oleh Negara melalui Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Semua sekolah menyediakan kursus bersertifikat yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, berhak untuk ikut ujian nasional yang sama yang diadakan oleh Departemen pendidikan.
Pendidikan tingkat kedua di Irlandia umumnya dimulai pada usia 12 (dua belas) tahun dan terdiri dari tiga tahun siklus Junior diikuti oleh dua atau tiga tahun siklus senior. Pada tingkat pendidikan kedua, tingkatan pembagian kelasnya adalah sebagai berikut: tahun pertama, kedua dan ketiga.  Ujian siklus junior dilakukan pada akhir siklus junior pasca sekolah tingkat pertama. Pelayanan siklus Junior disediakan bagi siswa berusia 12 (dua belas) tahun sampai 15 (lima belas) tahun dan umur siswa biasanya menginjak usia 14 atau 15, setelah 3 tahun pasca pendidikan pertama/dasar. Siswa harus mengikuti sejumlah mata pelajaran inti yang mencakup Gaeilge, Bahasa Inggris, Matematika, Pendidikan Kesehatan, Pribadi & Sosial, Kewarganegaraan, Pendidikan Politik dan Sosial dan mata pelajaran lain meliputi bahasa, Science, kajian Bisnis, Seni, Musik dan lain-lain. Selain itu, siswa di Sekolah Menengah juga harus belajar Sejarah dan Geografi. Ujian dinilai melalui ujian tertulis pada akhir tahun tiga program, bersama dengan ujian dan kegiatan-kegiatan praktek di beberapa mata pelajaran dan ujian lisan dan pendengaran (listening).
Siklus senior secara signifikan telah direstrukturisasi dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang menawarkan "Transisi Tahun" yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menikmati berbagai input pendidikan, keterampilan hidup dan pengalaman kerja. Tahun Transisi adalah program satu tahun opsional yang biasanya membentuk tahun pertama dari siklus tiga tahun. Tahun transisi tidak diteliti, melainkan dinilai, dan dimaksudkan untuk menjadi pengalaman pendidikan yang luas yang membantu dalam transisi dari lingkungan sekolah dengan mendorong kreativitas dan tanggung jawab yang diri. Tujuan utama dari Tahun Transisi adalah untuk mempromosikan pengembangan pendidikan kejuruan pribadi siswa, sosial, dan untuk mempersiapkan mereka secara otonom, partisipatif dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat.


Pendidikan Tingkat Ketiga (Tertiary Education)
Pendidikan tingkat ketiga terdiri dari sejumlah sektor. Sektor universitas, sektor teknologi dan pendidikan perguruan tinggi yang secara substansial dibiayai oleh Negara. Selain itu ada sejumlah perguruan tinggi swasta independen. Ada tujuh universitas dan ketujuh universitas tersebut bersifat otonom dalam menjalankan kurikulum yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas-universitas tersebut menawarkan program gelar tingkat sarjana, tingkat master dan doktor. Sektor institut teknologi menyediakan program pendidikan dan pelatihan bersertifikat di bidang-bidang seperti bisnis, ilmu pengetahuan, teknik, linguistik dan musik, diploma dan atau yang sederajat.
Ada lima perguruan tinggi pendidikan di Irlandia. Perguruan tinggi ini mengkhususkan diri pada konsentrasi pelatihan guru-guru pada tingkat pertama. Selain itu, mereka juga menawarkan tiga tahun gelar sarjana pendidikan dan 18 bulan pasca-sarjana diploma.   Pelatihan guru tingkat kedua biasanya diwajibkan untuk menyelesaikan gelar tingkat pertama di universitas atau lembaga tingkat ketiga lainnya yang diikuti oleh satu tahun lebih tinggi di bidang pendidikan diploma. Selain itu, ada perguruan tinggi pendidikan yang mengkhususkan diri dalam pelatihan tingkat kedua ilmu ekonomi, guru agama dan pendidikan jasmani.

C.    Kajian  Comparasi Civic Education di Australia dan Republik Irlandia
Kurikulum Australia: PKn dan Kewarganegaraan' menggambarkan Australia sebagai 'multikultural, sekuler, dan multi-agama masyarakat, diatur melalui proses parlemen perwakilan mapan dan berdasarkan liberal demokratis hukum, nilai-nilai, prinsip-prinsip dan praktek.' Berdasarkan 2008 Deklarasi Melbourne Tujuan Pendidikan untuk Young Australia, kurikulum Australia saat ini mengarahkan perhatian khusus kepada tiga prioritas lintas kurikulum: Aborigin dan Torres Strait Islander sejarah dan budaya; hidup berkelanjutan; dan Asia termasuk keterlibatan Australia dengan Asia. sasarannya baca di bagian: semua pemuda Australia harus menjadi aktif dan warga yang tindakan dengan integritas moral dan etika; menghargai, keragaman budaya, bahasa dan agama sosial Australia, dan memiliki pemahaman tentang sistem pemerintahan Australia, sejarah dan budaya; memahami dan mengakui nilai budaya adat berkomitmen untuk nilai-nilai nasional demokrasi, pemerataan dan keadilan, dan berpartisipasi dalam kehidupan sipil Australia.
Pada pergantian abad dan awal 1900-an , pendidikan kewarganegaraan tidak diperlakukan sebagai subjek diskrit dalam sistem pendidikan Australia, tetapi dimasukkan ke dalam sejarah dan pelatihan moral. Dengan tahun 1930-an dan 1940-an itu telah menjadi eksplisit dimasukkan sebagai komponen dari studi sosial . 3 Akhir 1980-an dan awal 1990-an lihat meningkatnya persepsi defisit pengetahuan sipil dan partisipasi masyarakat , terutama di kalangan orang yang berusia antara 15 dan 35 4 , dan pemerintah federal melakukan penyelidikan pada tahun 1989 , 1991 , dan 1994.  Akibatnya , pada tahun 1997 pemerintah memprakarsai program  Discovering Demokrasi , yang membuat pelajaran di kewarganegaraan dan kewarganegaraan wajib untuk semua siswa di tahun 4 sampai 10 5 Penundaan dalam menerima dan menerapkan materi kurikulum mantap program pada awalnya : pada tahun 1999 hanya 80 per persen guru menyadari program Menemukan Demokrasi dan 69 persen guru tidak memiliki pengalaman yang signifikan dalam mengajar program . Meskipun kelemahan ini , laporan itu menyatakan bahwa di antara mereka yang akrab dengan program ini, ' tujuan dari program ini umumnya dipandang sebagai suara dan yang paling penting dan berharga pengalaman belajar bagi siswa mereka .
Tujuan Nasional untuk Sekolah di Abad Twenty -First , umumnya dikenal melalui Deklarasi Adelaide , diikuti pada tahun 1999. Salah satu tujuannya menetapkan bahwa lulus siswa harus ' warga negara yang aktif dan diinformasikan dengan pemahaman dan apresiasi dari sistem pemerintahan Australia dan sipil kehidupan. The Melbourne Deklarasi tahun 2008 digantikan Deklarasi Adelaide dan ditata dua golongan  : ' sekolah Australia akan meningkatkan keadilan dan keunggulan , ' dan ' Semua pemuda Australia akan menjadi pembelajar yang sukses , individu percaya diri dan kreatif dan warga negara yang aktif dan memberitahu . Selain membuat civic pendidikan merupakan tujuan utama eksplisit, berusaha untuk memperbaiki program Discovering Demokrasi dengan menekankan keterlibatan politik dan tanggung jawab sipil di samping pengetahuan sipil. Maka dengan demikian begitu halnya tujuan dengan civic di Australia yaitu  PKn dan Pendidikan Kewarganegaraan atau civic bertujuan  mempromosikan pengetahuan tentang warisan demokrasi Australia , lembaga-lembaga politik dan hukum , dan masyarakatnya sehingga orang muda dapat berpartisipasi sebagai warga negara informasi . Hal ini juga mendorong keterampilan , nilai-nilai dan disposisi kewarganegaraan aktif yang akan membantu mereka untuk berpartisipasi dalam komunitas mereka dan dalam kehidupan demokrasi Australia.

Implementasi secara kongrit mengenai hal tersebut dapat dilihat melalui  Deklarasi Melbourne tentang Tujuan Pendidikan untuk Pemuda Australia, yang dikeluarkan oleh semua Menteri Australia untuk Pendidikan pada 5 Desember 2008 , termasuk komitmen untuk mendukung pemuda Australia untuk menjadi aktif dan warga informasi . Kewarganegaraan dan kewarganegaraan pendidikan di sekolah membantu untuk memastikan bahwa semua pemuda Australia bisa berkontribusi pada pembaharuan berkelanjutan demokrasi Australia.
Bagian resmi dari kurikulum kewarganegaraan dan kewarganegaraan sangat penting bagi siswa untuk mencapai pemahaman demokrasi Australia dan lembaga-lembaganya . Pemahaman tentang lembaga-lembaga demokratis Australia , sejarah dan nilai-nilai mereka memberdayakan kaum muda untuk berpartisipasi dalam masyarakat demokratis Australia dan untuk memahami dunia mereka . Membantu siswa untuk terlibat dalam kewarganegaraan aktif melengkapi pemahaman ini , karena membantu untuk menanamkan pada siswa disposisi untuk berpartisipasi dalam komunitas mereka , dan mendorong di dalamnya kapasitas untuk berkontribusi demokrasi Australia Memastikan bahwa siswa mengembangkan pengetahuan , keterampilan dan disposisi untuk berpartisipasi dalam komunitas mereka adalah tujuan utama dari kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan program. Salah satu komunitas tersebut adalah kelas , di mana siswa dapat membantu dalam menetapkan konteks lingkungan belajar mereka , dan akan dikenakan biaya dengan tanggung jawab untuk memastikan bahwa itu adalah ruang demokrasi di mana semua diberdayakan untuk berkontribusi pada pengalaman belajar. Menilai dan memberikan kesempatan bagi yang aktif , partisipasi demokratis di kelas membantu siswa dalam membuat hubungan antara partisipasi dan pemahaman mereka tentang proses demokrasi . Juga membantu dengan sosialisasi siswa ke suatu etika kerjasama , mendorong rasa hormat dan memberi mereka tanggung jawab untuk pembelajaran mereka .
Tujuan dari pengembangan civic di Australia secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
1.      untuk mengembangkan pengetahuan , keterampilan , sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan siswa dapat berpartisipasi aktif dalam demokrasi di Australia dan sebagai masyarakat global
2.      untuk menyediakan siswa dengan  pemahaman dan rasa hormat terhadap budayanya dan  termasuk warisan budaya  tertentu
3.      untuk mengembangkan pemahaman dan perhatian kepada siswa tentang   keseimbangan dan lingkungan global
4.      untuk mengembangkan pemahaman  kapasitas untuk melakukan penilaian dalam hal moralitas dan etika keadilan
Dalam pengembangan civic Australia terdapat lembaga- lembaga yang memberikan kontribusi dalam perkembagan civic itu sendiri salah satunya adalah   Komisi Pemilihan memainkan peran utama dalam mendukung pendidikan kewarganegaraan , dengan staf yang berdedikasi untuk memberikan pelatihan guru dan program pendidikan umum atas permintaan . Upaya ini telah ditemukan memiliki efek positif , sebagai studi 2009 menemukan dorongan dalam persentase siswa yang dimaksudkan untuk memilih ( jika itu tidak wajib ) setelah mengambil kursus tentang pemerintah ( 62,5 persen ) dibandingkan mereka yang tidak ( 52 persen ) . 10 Keuntungan akan lebih terasa , karena orang-orang muda lebih mungkin untuk terlibat dalam bentuk partisipasi masyarakat selain voting pemilihan , termasuk menandatangani petisi atau menghadiri protes. Kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan telah resmi dihidupkan kembali di sekolah-sekolah Australia melalui pengembangan sumber daya Discovering Demokrasi (DD) mendukung mengajar di kelas dan belajar (Kurikulum Corporation, 1997, Print, 1996, 1997), program pembelajaran profesi guru nasional, dan masuknya PKn dan Pendidikan Kewarganegaraan (CCE) dalam kerangka kurikulum di seluruh bangsa. Mencetak (1997) disebut inisiatif Discovering Demokrasi sebagai menciptakan massa kritis dukungan untuk kebangkitan kepentingan dalam topik ini. Salah satu indikator dari potensi mencapai massa kritis adalah dukungan luar biasa yang diberikan kepada topik dengan Australia guru berpartisipasi dalam Asosiasi Internasional untuk Evaluasi Pendidikan Prestasi (IEA) Civic Education Study (CIVED) (Mellor, Kennedy, & Greenwood, 2001). Sembilan puluh delapan persen guru Australia yang disurvei pada tahun 1999 percaya bahwa "mengajar pendidikan kewarganegaraan membuat perbedaan bagi siswa politik dan pembangunan sipil "dan" penting banyak untuk negara kita "(Mellor et al., 2001, hal)



Perkembangan  Civic Education di Republik Irlandia
Pada jenjang pendidikan dasar di Republik Irlandia diperkenalkan Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembangunan dan terintegrasi karakter melalui program yang disebut Sosial, Kepribadian,dan Pendidikan Kesehatan. Mata pelajaran ini mempelajari tentang kepribadian dan isu tentang hubungan antar kepribadian, yang merupakan penghubung dengan  mata pelajaran Geografi dan Sejarah, pengembangan kepedulian siswa terhadap lingkungan sebagai komunitas warga negara, negaranya dan dunia, sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Republik Irlandia sebagai berikut.
SPHE (Social, Kepribadian dan Pendidikan Kesehatan) plays an important role in developing an understanding of the democratic way of life and individual and group rights and responsibilities. It provides opportunities for children to learn about, and actively participate in, the various communities to which they belong and to develop a sense of a shared commitment. It can also help them to value and take pride in their national, European and global identities and come to an understanding of what it means to be a citizen in the widest sense. (Government of Ireland, 1999, p. 3)
Selanjutnya, pada jenjang pendidikan menengah, kewarganegaraan menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri di dalam kurikulum yakni Kewarganegaraan, Sosial dan Pendidikan Politik. Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Pendidikan dan Keterampilan Republik Irlandia sebagai berikut:
... the main purpose of this Junior Certificate [ISCED 2] course in Civic, Social and Political Education is to provide the pupil with a concentrated and dedicated focus on all aspects of this area of education, with particular emphasis on the importance of active, participatory citizenship to the life of the young person in society. It is envisaged that this course will also provide pupils with a central reference point for those aspects of Civic, Social and Political Education which they learn about through other subject disciplines, and through their daily school-life. (Department of Education and Skills, 1996, p. 3)
Selanjutnya, kursus mengenai kewarganegaraan tidak di wajibkan bagi jenjang pendidikan menengah ke atas. Akan tetapi, beberapa sekolah menawarkan kurusus atau modul dalam sosiologi, politik, dan mata pelajaran lain yang berkaitan dengan kewarganegaraan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa sekolah juga mungkin terlibat dalam beberapa program, termasuk dalam program  the Young Social Innovators  and Gaisce (President’s Award). Perwakilan siswa dan komunitas menyediakan beberapa aktivitas untuk mendukung Pendidikan Kewarganegaraan ke dalam jenjang pendidikan menengah lanjutan. Sebagai catatan di atas, the NCCA memberikan konsultasi dengan rekan kerja dalam pendidikan dan semua yang terlibat, telah mengembangkan draf silabus  terbaru untuk mata pelajaran di sekolah lanjutan atas  yang disebut  Sosial dan Politik.
Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum di Irlandia
Pendidikan Kewarganegaraan pada pendidikan sekolah primer, pembelajarannya disesuaikan dengan silabus dengan 4 ciri khusus sesuai pengelompokan usia, yakni: 1) jenjang usia dini (usia 1-6 tahun); 2) Kelas 1 dan 2 (usia 7-8 tahun); 3) Kelas 3 dan 4 (usia 9-10 tahun); dan 4) Kelas 5 dan 6 (usia 11-12 tahun). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan masih bersifat umum dan tidak mengekang siswa dalam berpikir. Melalui beberapa pendekatan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan siswa dapat belajar dengan suasana yang positif dan atmospir yang berbeda di sekolah. Satu-tiga tahun pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada tingkat pendidikan kedua, siswa dibelajarkan secara wajib mengenai kewarganegaraan, sosial dan pendidikan politik. Akan tetapi, pada pokok pembahasan “kewarganegaraan” siswa ditekankan untuk lebih paham baik secara teori dan praktik di lapangannya sebagai warga negara Irlandia.
Selanjutnya, pada pendidikan dasar dan menengah, alokasi waktu untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan jenjang sekolah dasar dan menengah hanya 40 menit/ minggu. Diatur 4 bagian pembelajaran dalam Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan, yakni: 1) Individu; 2) masyarakat; 3) Negara (Republik Irlandia); dan 4) Republik Irlandia dan pandangan luas dunia. 4 bagian dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terfokus pada 7 konsep khusus, yakni: 1) demokrasi; 2) hak dan tanggung jawab; 3) martabat manusia; 4) kemandirian; 5) pembangunan; 6) hukum; dan 7) pelayanan. Tujuan dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar-menengah agar siswa mampu menumbuhkembangkan perilaku dan nilai dalam mengidentifikasi masalah serta kesadaran dan kemandirian dalam belajar, menghargai perbedaan, tidak bersikap anarkis dalam menyelesaikan masalah, menghindari prasangka, diskriminasi dan keadilan sosial diberbagai tingkatan masyarakat.
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar menengah lanjutan melakukan pembiasaan melalui “Project Action”. Contoh pembiasaan. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dibagi menjadi beberapa kegiatan, yakni: 1) Tugas Individual; 2) Tugas kelompok; 3) Peduli terhadap sesama; 4) Survei sederhana; 4) Mendatagkan pembicara: 5) Observasi lapangan sesuai dengan subyek kajian. Kegiatan yang menunjang dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menempa siswa agar mampu membuka hubungan baik antara sekolah, masyarakat lokal dan luas. Pendidikan Kewarganegaraan ini dibelajarkan agar siswa mampu memahami perbedaan antara tugas kabupaten/kota dan negara dalam menjalankan kebijakan lokal, kepedulian serta hak asasi manusia dan hewan. Pembiasaan sikap dan nilai dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat terlihat dari pengendalian kelas, inisiatif/kesadaran, pemilihan secara demokrasi, dan turut serta dalam pengambilan keputusan. Sekolah dasar-menengah menekankan pada pertumbuhan sikap dan nilai pada diri siswa agar mampu bermanfaat dengan baik untuk patuh terhadap peraturan, melakukan kontrol pada pembangunan kebijakan dan masa depan. Prinsip pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan “learning by doing”. Dalam silabus ditekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dibelajarkan agar mampu mendorong siswa untuk berpikir kuat dalam mengembangkan nilai, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perkembanganya Pada tahun 1996, pemerintah Republik Irlandia baru mengesahkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah bagi siswa sekolah dasar-menengah. Di Republik Irlandia siswa sekolah menengah harus mengikuti test Pendidikan Kewarganegaraan secara formal agar mendapatkan surat keterangan lulus sekolah. Memberikan perhatian khusus terhadap plagiarisme dan mendukung penuh siswa melakukan proyek kerja dan menuliskan hasil laporannya sedikit demi sedikit. Dukungan secara berkelanjutan terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan perlu ditunjang secara online dan disokong dengan fasilitas yang menunjang dengan mendatangkan pelatih agar tercipta keadaan yang lebih baik. Republik Irlandia perlu melakukan pengukuran ulang secara menyeluruh terhadap tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sekolah dasar dan menengah agar sesuai dengan tujuan pendidikan. Proses konsultasi publik dalam menentukan silabus kebijakan baru dan masyarakat untuk siswa sekolah dasar-menengah dihasilkan dari timbal balik antara sekolah dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Guru-guru di Republik Irlandia mengajar sesuai dengan tingkat gelar pendidikan yang diraihnya di universitas keguruan. Beberapa guru di Republik Irlandia dalam mengejar gelar pendidikannya dengan bersekolah di universitas keguruan atau mengikuti pelatihan tambahan untuk mendapatkan lisensi tenaga profesional kependidikan. Guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus memenuhi syarat kelulusan dengan keterangan disiplin. Tahun 2006, dibuat undang-undang mengenai pendaftaran guru Pendidikan Kewarganegaraan dengan akreditas dan pemenuhan syarat sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh, baik untuk mengajar di sekolah dasar-menengah atau di universitas/perguruan tinggi. Bagi calon guru yang saat perkuliahannya mengambil jurusan Politik atau Sosiologi dapat mendaftar menjadi guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan syarat mengikuti pelatihan keguruan selama 5 tahun di universitas keguruan.
Republik Irlandia tidak memberlakukan ujian nasional sebagai syarat kelulusan sekolah bagi siswa sekolah dasar- menengah. Akan tetapi, bagi siswa kelas 3 sekolah menengah akan diberikan soal ujian test berbagai mata pelajaran (matematik, Pendidikan Kewarganegaraan dan Irish) sebagai tanda telah menyelesaikan sekolah selama 3 tahun. Dalam ujian sekolah menengah khusus untuk pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa ditugaskan membuat ‘paper’ menggunakan bahasa Irish atau Inggris sebagai salah satu kecakapan dalam pelajaran sosial. Penilaian Pendidikan Kewarganegaraan bisa dilihat dari presentase hasil tugas, yakni nilai 60% tugas lapangan dan nilai 40% tugas ujian tulis. Penilaian dan penjaminan mutu Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilakukan dengan 3 tahapan, diantaranya: 1) menentukan ketetapan regulasi dan dukungan; 2) perencanaan dan persiapan; 3) keutamaan mengajar dan membelajarkan.
Dari serangkain uraian diatas maka terdapat titik temu dalam  pengembang dari civic education itu sendiri baik di Australia maupun di Republik Irlandia. Jika dicermati maka dapat diketahui bahwa pengembangan civic dari kedua Negara tidak terlepas  dari nilai historis dari kedua Negara tersebut, selain itu bahwa orientasi dari pengembangan civic di kedua Negara tersebut adalah mewujudkan masyarakatnya yang dikenal dengan istilah Good citizenship  dan mampu berpartisipasi aktif serta loyal dan terlibat dalam kepentingan nasional dalam mewujudkan tujuan Negara masing- masing. Meskipun pada dasarnya mengenai model pengembangan terdapat  perbedaan sebagaimana diketahui bahwa dinegara Australia dikembangkan dengan tahapan medium sedangkan Irlandia adalah seperti Negara- Negara eropa pada umumnya yaitu Thick Citizenship education  yang mana dalam pengembanganya lebih bersifat  inclusive, activist, participative, process-led, value-based, interactive, more difficult to achieve, citizenship education.
Oleh karena itu maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kedudukan civic education dalam setiap Negara adalah sangat urgen dalam  pembentukan warga Negara sehingga setiap Negara memberikan perhatian terhadap pengembangan civic education itu sendri dan  dimasukan ke dalam kurikulum pembelajaran sebagai bagian dari kurikulum yang dikembangkan oleh masing- masing Negara.



















BAB III
KESIMPULAN

Di Australia mata pelajaran civic atau PKn terintegrasi dalam mata pelajaran lainnya sehingga sangat sulit untuk melepaskan mata pelajaran ini dari komponen pembelajaran lainnya. Baru-baru ini pemerintah federal mengumumkan bahwa mereka akan melakukan survei dasar tentang pembahasan siswa dalam mata pelajaran PKn sebagai bagian dari program Discovery Democracy.  Sedangkan  Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia dikenal dengan sebutan Civic and Citizenship Education. Akan tetapi setiap jenjang memiliki nomenklatur yang berbeda karena integrasi mata pelajaran itu sendiri. Pada pendidikan dasar pendidikan kewarganegaraan terintegrasi ke dalam mata pelajaran Sosial, Kepribadian, dan Pendidikan Kesehatan atau SPHE (Social, Personal and Health Education). Sedangkan pada jenjang pendidikan menengah, Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri disebut sebagai Kewarganegaraan, Sosial dan Pendidikan Politik atau CSPE (Civic, Social and Political Education).
Beberapa masalah serius senantiasa dihadapi sekolah-sekolah di Australia dalam mengimplementasikan pendidikan kewarganegaraan. Masalah tersebut meliputi persaingan prioritas dan kurangnya struktur kurikulum.   Pelajaran kewarganegaraan di Australia dikonsepkan sebagai sekumpulan pengalaman belajar berbasis sekolah yang membantu menyiapkan para siswa untuk menjadi warga negara yang baik.  Ada beraneka perspektif berkenaan dengan PKn. Ada pihak yang berpendapat bahwa PKn penting untuk mempersiapkan warga negara melalui pembelajaran tentang sejarah dan pemerintahan. Sedangkan pihak yang lain berpendapat bahwa PKn adalah usaha untuk mempersiapkan warga negara melalui partisipasi aktif dalam bermacam kegiatan sekolah dan kemasyarakatan.  Banyak warga Australia dewasa menyakini pentingnya mempelajari tentang pemerintahan, hak-hak dan tangggung jawab dan aspek-aspek kewarganegaraan lainnya.
  Sedangkan dalam perkembangan civic education di Irlandia Pada tahun 1996, pemerintah Republik Irlandia baru mengesahkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah bagi siswa sekolah dasar-menengah. Salah satu alasan dibelajarkannya Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia yakni untuk penanaman dan penguatan ideologi kewarganegaraan dalam  diri peserta didik. Penanaman ideologi kewarganegaraan  dilakukan pada jenjang pendidikan dasar (primary education), sedangkan penguatan ideologi kewarganegaraan dilakukan pada jenjang pendidikan menengah (secondary education






























DAFTAR PUSTAKA


Academia.edu, Perbandingan Sistem Pendidikan di Beberapa Negara (Saudi Arabia, Germany, Finlandia, Amerika Serikat, Australia dan Sudan) (online),
Agustiar Syah Nur, 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara (Bandung: Lubuk Agung Bandung).
Ainley, J., dkk. ICCS 2009 Encyclopedia: Approaches to Civic and Citizenship Education Around The World. ICCS IEA 09.
CIVICS EXPERT GROUP (CEG) (1994) Whereas the People ... Civics and Citizenship Education. Canberra: AGPS.
DEJAEGHERE, J. G. (2002). Citizenship and Citizenship Education in Australia: New Meanings in an Era of Globalization. Doctoral Dissertation. Minneapolis: University of Minnesota.
EREBUS CONSULTING GROUP (2003). Evaluation of the Discovering Democracy Program.Executivehttp://www.dest.gov.au/schools/Publications/2004/discovering_democracy/conclusions.htm

Shannon Smith, dkk , 2010. Get to Know Australian Schools : Mengenal Sekolah-Sekolah di Australia, (Jakarta : Kedutaan Besar Australia, Departemen Pendidikan) Summary: Conclusions, retrieved October 25, 2004 from

WIKIPEDIA ENSIKLOPEDIA BEBAS. Australia (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Australia, Diakses pada tanggal 26 Maret 2016
http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Irlandia.
http://indonesiapenulis.blogspot.com/2014/04/sejarah-dan-lambang-negara-republik.html.
http://id.scribd.com/doc/36712681/kajianrepublikIrlandia.

http://farhatunnisa23.blogspot.com/2014/06/makalah-irlandia.html.

http://indonesian.cri.cn/1/2006/12/20/1@55796.htm.

http://indonesiapenulis.blogspot.com/2014/04/sejarah-dan-lambang-negara-republik.html.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar