Selasa, 20 Februari 2018

EDUCATION SYSTEM AND CIVIC EDUCATION IN IRLANDIA



PENDAHULUAN
            Sejak tahun 2008, Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Republik Irlandia telah menjalankan program pendidikan gratis bagi program sekolah dasar-menengah. Alokasi pendidikan gratis tersebut sebanyak 98% siswa diberikan bantuan secara langsung oleh pemerintah, sedangkan 2% siswa mendapatkan bantuan dari sekolah secara mandiri. Terhitung sejak tahun ajaran 2009/2010, Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Republik Irlandia menyediakan bantuan biaya pendidikan untuk: 3.295 sekolah dasar dengan jumlah siswa sebanyak 505.998 siswa; dan 730 untuk sekolah menengah dengan jumlah siswa sebanyak 350.998 siswa. (Dep. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, 2010).
            Penyelenggaraan Pendidikan di Republik Irlandia diwajibkan bagi siswanya mulai dari usia 6-16 tahun. Namun pada kenyataannya kebanyakan anak-anak mulai bersekolah pada usia 4-5 tahun. Penyelenggaraan pendidikan dasar di setiap sekolah disesuaikan dengan otoritas agama yang dianut dan dibiayai oleh nagara. Penyelenggaraan pendidikan menengah dikelompokkan ke dalam 3 jenis, yaitu: 1) Sekolah Menengah Umum dengan ketentuan satu jenis kelamin siswa dan memiliki keyakinan yang sama ; 2) Sekolah Menengah Kejuruan dengan ketentuan disatukan siswa pria dan wanita, serta dikelola oleh Komite Pendidikan Kejuruan yang dibentuk oleh Badan Hukum berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Kejuruan tahun 1930; dan 3) Sekolah Menengah Komprehensif/Komunitas yang merupakan gabungan antara Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan dengan ketentuan dibentuk oleh negara dan dikelola oleh dewan pengurus pada swasta. Penyelenggaraan pendidikan tingkat tinggi dibagi ke dalam 5 sektor yakni: 1) Universitas; 2) Institut Teknologi; 3) Perguruan Tinggi Negeri; 4) Perguruan Tinggi Swasta dan 5) Perguruan Tinggi Keguruan.
            Keseriusan pemerintah Republik Irlandia terhadap penyelenggaraan, dapat kita lihat bagaimana pemerintah berusaha keras untuk membentuk sumber daya manusia yang cerdas dan berwawasan tinggi. Oleh sebab itu, sebagai salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter warga negara, Pendidikan Kewarganegaraan menjadi salah satu mata pelajaran wajib di dalam sistem pendidikan Republik Irlandia. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia dapat dilihat dari upaya Pemerintah Republik Irlandia untuk penanaman dan penguatan ideologi kewarganegaraan dalam diri peserta didik. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga dibelajarkan di Republik Irlandia dengan harapan dapat menumbuhkembangkan perilaku dan nilai dalam mengidentifikasi masalah serta kesadaran dan kemandirian dalam belajar, menghargai perbedaan, tidak bersikap anarkis dalam menyelesaikan masalah, menghindari prasangka, diskriminasi dan keadilan sosial diberbagai tingkatan masyarakat.
            Berdasarkan pemaparan di atas maka dalam makalah ini beberapa masalah yang akan digali adalah sebagai berikut:
1.      Apa nama program Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia?
2.      Mengapa ada program Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia?
3.      Bagaimana pelaksanaan program Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia?

PROFIL NEGARA REPUBLIK IRLANDIA

Republik Irlandia (Bahasa Irlandia: Poblacht na hÉireann) merupakan sebuah negara yang mencakup lima perenam Pulau Irlandia yang terletak di bagian barat laut Eropa. Nama resmi negaranya adalah Irlandia (Éire), yang digunakan oleh organisasi-organisasi internasional untuk menunjuk ke negara ini. Populasi Irlandia berjumlah lebih dari 4 juta jiwa dan termasuk anggota Uni Eropa. Wilayah Pulau Irlandia yang tidak termasuk republik ini dimiliki oleh Irlandia Utara, bagian dari Britania Raya.
Republik Irlandia ialah sebuah pulau di Eropa lepas pesisir barat benua Eropa.  Negara Bebas Irlandia adalah sebuah negara yang didirikan pada tahun 1922 dengan status domini berdasarkan Perjanjian Inggris-Irlandia, yang ditandatangani oleh wakil Britania dan Irlandia dua belas bulan sebelum terbentuknya negara ini. Pada saat pendirian Negara Bebas Irlandia, negara ini terdiri dari keseluruhan Pulau Irlandia, namun tak lama kemudian Irlandia Utara memilih memisahkan diri dan tetap bergabung kembali menjadi bagian dari Britania Raya. Pendirian Negara Bebas Irlandia ini juga menggantikan dua status atas Irlandia sebelumnya, yaitu Republik Pulau Irlandia (didirikan 21 Januari 1919) dan Pemerintah Sementara Irlandia Selatan. Presiden pertama Negara Bebas Irlandia W. T. Cosgrave, memimpin pemerintahan negara ini sejak bulan Agustus 1922 sampai kemudian dibubarkan. Negara Bebas Irlandia dibubarkan pada tahun 1937, saat warga Irlandia melaksanakan referendum untuk menggantikan konstitusi tahun yang 1922. Negara ini digantikan oleh negara berdaulat dan merdeka yang saat ini bernama Republik Irlandia.
Sejarah Irlandia dimulai dengan adanya pemukiman pertama di Irlandia sekitar tahun 8000 SM, ketika pemburu tiba dari Britania Raya dan daratan Eropa, kemungkinan melalui jembatan alam. Sedikit jejak arkeologi yang tersisa dari grup ini, tetapi generasi penerus mereka dan perpindahan pada era Neolitik dari Semenanjung Iberia, menyebabkan adanya situs Neolitik utama seperti Newgrange. Dengan tibanya Santo Patrick dan misionaris Kristen lainnya pada awal abad ke-5 M, Kekristenan menggantikan agama pagan pada tahun 600. Periode sejarah Irlandia menunjukkan terus meningkatnya kekuasaan bangsa asing, menyusul penyerbuan orang Viking, kemudian orang bangsa Inggris. Republik Irlandia terutama dihuni oleh bangsa Celtik Gaelik yang meliputi sekitar 150 tuath atau suku. Mereka sering bertikai dan berperang. Kondisi ini menjadi penghambat kemakmuran Irlandia. Kemudian, tahun 432, tibalah tokoh yang mengubah sejarah Irlandia, yaitu St. Patrick. Ia menjelajahi Irlandia dan berhasil mengkristenkan para kepala suku Irlandia serta mengkhotbahkan perdamaian. Pada tahun 600, Irlandia telah menjadi pusat agama Kristen di Eropa. Para biarawan Irlandia menyebarkan agama Kristen ke seluruh Eropa. Pada tahun795, bangsa Viking menyerbu Irlandia. Selama 40 tahun berikutnya, mereka menyerang dan menghancurkan banyak biara. Pada tahun 840, mereka mulai bermukim di Irlandia, mendirikan kota seperti Dublin, Waterford, Cork, dan Limerick. Dari kota-kota ini, mereka berdagang dan bercampur dengan penduduk Irlandia serta mengadopsi banyak adat istiadat setempat.
Republik Irlandia mencakup 70.273 km² atau 83% dari luas Pulau Irlandia di bagian selatan, dengan sisanya merupakan wilayah Irlandia Utara. Batas baratnya adalah Samudra Atlantik, sedangkan di timur terdapat Laut Irlandia yang berhubungan dengan samudra lewat Selat St. George dan Laut Keltik. Pesisir barat Irlandia terdiri dari tebing, bukit, dan gunung kecil. Bagian dalamnya dilewati berbagai sungai, salah satunya adalah Sungai Shannon. Kota-kota di Irlandia antara lain Dublin, Cork, Galway, dan Limerick.
Republik Irlandia secara tradisional dibagi dalam 26 county (contae atau condae dalam bahasa Irlandia) yang masih digunakan hingga kini dalam konteks kebudayaan dan olahraga. 26 county tersebut adalah bagian dari 4 provinsi: Connacht, Ulster, Leinster, dan Munster. Secara administratif, beberapa dari 26 county tersebut telah mengalami restrukturisasi, misalnya County Dublin yang telah dihapus dan dipecah menjadi tiga dewan county pada tahun 1990-an dan County Tipperary yang telah dibagi secara administratif menjadi dua county terpisah sejak tahun 1890-an sehingga pada masa kini terdapat 29 county administratif dan 5 kota, yaitu Dublin, Cork, Limerick, Galway, dan Waterford. Kilkenny juga adalah sebuah kota namun tidak mempunyai dewan kota. Selain itu, ada pula lima borough yang mempunyai sejumlah otonomi dalam county-nya.

BAB III
SISTEM PENDIDIKAN DI REPUBLIK IRLANDIA
            Secara garis besar, pendidikan di Irlandia terbagi menjadi 3 (tiga) tingkatan: pendidikan tingkat pertama/dasar (Primary Education), pendidikan tingkat kedua (Secondary Education), dan pendidikan tingkat ketiga (Tertiary Education).
A.      Pendidikan Tingkat Pertama (Primary Education)
            Walaupun anak-anak tidak diwajibkan untuk menghadiri sekolah sampai usia enam tahun, 65% dari anak usia empat tahun dan sebagian besar anak berusia lima tahun terdaftar di kelas balita di sekolah dasar di Irlandia. Sekolah dasar berlangsung sampai tahun kedelapan, yang terbagi menjadi dua periode (junior dan senior).
            Sistem pendidikan pertama menekankan sebuah pendekatan yang berpusat pada anak dan didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan yang berkualitas tinggi memungkinkan anak-anak untuk merealisasikan potensi mereka sebagai individu dan menjalani kehidupan mereka sepenuhnya sesuai dengan tahap-tahap perkembangan tertentu. Kurikulum pendidikan pertama menyediakan pengalaman belajar yang luas dan kaya dalam mempromosikan berbagai pendekatan untuk proses belajar dan mengajar. Tujuan kurikulum adalah untuk memastikan bahwa semua anak diberi kesempatan belajar yang sama dengan keunikan mereka masing-masing, mengembangkan potensi mereka sepenuhnya dan menyiapkan mereka untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Fokusnya adalah pada anak sebagai pelajar, dan penggunaan berbagai metodologi pengajaran sebagai fitur penting dari kurikulum. Kurikulum bertujuan untuk mendorong perkembangan keterampilan kunci dalam komunikasi, pemecahan masalah, berpikir kritis, penyelidikan, penyidikan dan analisis, dan sosial dan kesadaran pribadi dan interaksi terhadap lingkungannya.
            Mata pelajaran yang diajarkan pada pendidikan tingkat pertama adalah sebagai berikut: bahasa, matematika, pendidikan ilmiah, sosial dan lingkungan, pendidikan seni, pendidikan jasmani dan pendidikan kesehatan personal dan sosial.
            Secara sederhana, pembagian kelas selama menempuh pendidikan tingkat pertama adalah sebagai berikut: Junior Infants (nol kecil), Senior Infants (nol besar), First Class (kelas satu), Second Class (kelas dua), Third Class (kelas tiga), Fourth Class (kelas empat), Fifth Class (kelas lima) dan Sixth Class (kelas enam). 

B.       Pendidikan Tingkat Kedua (Secondary Education)
            Pendidikan menengah di Irlandia bertujuan untuk membangun di atas fondasi pendidikan dasar untuk memberikan lingkungan belajar yang komprehensif dan berkualitas tinggi untuk memungkinkan semua siswa untuk hidup dan untuk hidup dengan menyadari potensi mereka sebagai individu dan warga negara. Pendidikan tingkat kedua ini terdiri dari pendidikan menengah, kejuruan, sekolah komprehensif dan sekolah-sekolah komunitas.
            Sekolah kejuruan dan community college mendidik lebih dari 33% dari semua siswa tingkat kedua, yang dikelola oleh komite pendidikan kejuruan badan hukum yang didirikan di bawah Undang-Undang Pendidikan Kejuruan, 1930, sebagaimana yang telah diubah. Sekolah kejuruan didanai hingga 93 persen dari biaya total penyediaan. Awalnya, prioritas utama dari sekolah-sekolah ini diarahkan untuk pengembangan keterampilan manual dan persiapan kaum muda dalam dunia pekerjaan. Namun,  saat ini sudah dilengkapi dengan  kursus tingkat kedua. Sekolah kejuruan juga merupakan penyedia utama pendidikan bagi orang dewasa dan kursus pendidikan bagi masyarakat.
            Sekolah komprehensif (comprehensive schools) menggabungkan mata pelajaran akademis dan kejuruan dalam berbagai kurikulum. Jenis sekolah ini dikelola oleh sebuah dewan perwakilan manajemen dari keuskupan otoritas keagamaan, yang tertuang dalam Komite Pendidikan Kejuruan daerah dan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Sekolah-sekolah ini dibiayai sepenuhnya oleh Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
            Sekolah komunitas (community colleges) dikelola oleh Dewan Manajemen wakil dari kepentingan-kepentingan lokal. Sekolah-sekolah ini menawarkan kurikulum yang luas mencakup praktek dan mata pelajaran akademik. Sekolah-sekolah ini juga menyediakan fasilitas untuk pendidikan orang dewasa dan proyek-proyek pengembangan masyarakat. Sekolah-sekolah ini sepenuhnya didanai oleh Negara melalui Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
            Semua sekolah menyediakan kursus bersertifikat yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, berhak untuk ikut ujian nasional yang sama yang diadakan oleh Departemen pendidikan.
            Pendidikan tingkat kedua di Irlandia umumnya dimulai pada usia 12 (dua belas) tahun dan terdiri dari tiga tahun siklus Junior diikuti oleh dua atau tiga tahun siklus senior. Pada tingkat pendidikan kedua, tingkatan pembagian kelasnya adalah sebagai berikut: tahun pertama, kedua dan ketiga.
            Ujian siklus junior dilakukan pada akhir siklus junior pasca sekolah tingkat pertama. Pelayanan siklus Junior disediakan bagi siswa berusia 12 (dua belas) tahun sampai 15 (lima belas) tahun dan umur siswa biasanya menginjak usia 14 atau 15, setelah 3 tahun pasca pendidikan pertama/dasar. Siswa harus mengikuti sejumlah mata pelajaran inti yang mencakup Gaeilge, Bahasa Inggris, Matematika, Pendidikan Kesehatan, Pribadi & Sosial, Kewarganegaraan, Pendidikan Politik dan Sosial dan mata pelajaran lain meliputi bahasa, Science, kajian Bisnis, Seni, Musik dan lain-lain. Selain itu, siswa di Sekolah Menengah juga harus belajar Sejarah dan Geografi. Ujian dinilai melalui ujian tertulis pada akhir tahun tiga program, bersama dengan ujian dan kegiatan-kegiatan praktek di beberapa mata pelajaran dan ujian lisan dan pendengaran (listening).
            Siklus senior secara signifikan telah direstrukturisasi dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang menawarkan "Transisi Tahun" yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menikmati berbagai input pendidikan, keterampilan hidup dan pengalaman kerja. Tahun Transisi adalah program satu tahun opsional yang biasanya membentuk tahun pertama dari siklus tiga tahun. Tahun transisi tidak diteliti, melainkan dinilai, dan dimaksudkan untuk menjadi pengalaman pendidikan yang luas yang membantu dalam transisi dari lingkungan sekolah dengan mendorong kreativitas dan tanggung jawab yang diri. Tujuan utama dari Tahun Transisi adalah untuk mempromosikan pengembangan pendidikan kejuruan pribadi siswa, sosial, dan untuk mempersiapkan mereka secara otonom, partisipatif dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat.
           
C.      Pendidikan Tingkat Ketiga (Tertiary Education)
            Pendidikan tingkat ketiga terdiri dari sejumlah sektor. Sektor universitas, sektor teknologi dan pendidikan perguruan tinggi yang secara substansial dibiayai oleh Negara. Selain itu ada sejumlah perguruan tinggi swasta independen. Ada tujuh universitas dan ketujuh universitas tersebut bersifat otonom dalam menjalankan kurikulum yang ditentukan oleh Departemen Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas-universitas tersebut menawarkan program gelar tingkat sarjana, tingkat master dan doktor. Sektor institut teknologi menyediakan program pendidikan dan pelatihan bersertifikat di bidang-bidang seperti bisnis, ilmu pengetahuan, teknik, linguistik dan musik, diploma dan atau yang sederajat.
            Ada lima perguruan tinggi pendidikan di Irlandia. Perguruan tinggi ini mengkhususkan diri pada konsentrasi pelatihan guru-guru pada tingkat pertama. Selain itu, mereka juga menawarkan tiga tahun gelar sarjana pendidikan dan 18 bulan pasca-sarjana diploma.  
            Pelatihan guru tingkat kedua biasanya diwajibkan untuk menyelesaikan gelar tingkat pertama di universitas atau lembaga tingkat ketiga lainnya yang diikuti oleh satu tahun lebih tinggi di bidang pendidikan diploma. Selain itu, ada perguruan tinggi pendidikan yang mengkhususkan diri dalam pelatihan tingkat kedua ilmu ekonomi, guru agama dan pendidikan jasmani.
          
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI REPUBLIK IRLANDIA
A.  Pendekatan Umum Kewarganegaraan dan Pendidikan Kewarganegaraan
            Pada jenjang pendidikan dasar di Republik Irlandia diperkenalkan Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembangunan dan terintegrasi karakter melalui program yang disebut Sosial, Kepribadian,dan Pendidikan Kesehatan. Mata pelajaran ini mempelajari tentang kepribadian dan isu tentang hubungan antar kepribadian, yang merupakan penghubung dengan  mata pelajaran Geografi dan Sejarah, pengembangan kepedulian siswa terhadap lingkungan sebagai komunitas warga negara, negaranya dan dunia, sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Republik Irlandia sebagai berikut.
SPHE (Social, Kepribadian dan Pendidikan Kesehatan) plays an important role in developing an understanding of the democratic way of life and individual and group rights and responsibilities. It provides opportunities for children to learn about, and actively participate in, the various communities to which they belong and to develop a sense of a shared commitment. It can also help them to value and take pride in their national, European and global identities and come to an understanding of what it means to be a citizen in the widest sense. (Government of Ireland, 1999, p. 3)
            Selanjutnya, pada jenjang pendidikan menengah, kewarganegaraan menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri di dalam kurikulum yakni Kewarganegaraan, Sosial dan Pendidikan Politik. Hal tersebut disampaikan oleh Departemen Pendidikan dan Keterampilan Republik Irlandia sebagai berikut:
... the main purpose of this Junior Certificate [ISCED 2] course in Civic, Social and Political Education is to provide the pupil with a concentrated and dedicated focus on all aspects of this area of education, with particular emphasis on the importance of active, participatory citizenship to the life of the young person in society. It is envisaged that this course will also provide pupils with a central reference point for those aspects of Civic, Social and Political Education which they learn about through other subject disciplines, and through their daily school-life. (Department of Education and Skills, 1996, p. 3)
            Selanjutnya, kursus mengenai kewarganegaraan tidak di wajibkan bagi jenjang pendidikan menengah ke atas. Akan tetapi, beberapa sekolah menawarkan kurusus atau modul dalam sosiologi, politik, dan mata pelajaran lain yang berkaitan dengan kewarganegaraan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa sekolah juga mungkin terlibat dalam beberapa program, termasuk dalam program  the Young Social Innovators  and Gaisce (President’s Award). Perwakilan siswa dan komunitas menyediakan beberapa aktivitas untuk mendukung Pendidikan Kewarganegaraan ke dalam jenjang pendidikan menengah lanjutan. Sebagai catatan di atas, the NCCA memberikan konsultasi dengan rekan kerja dalam pendidikan dan semua yang terlibat, telah mengembangkan draf silabus  terbaru untuk mata pelajaran di sekolah lanjutan atas  yang disebut  Sosial dan Politik.
B.  Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum
            Pendidikan Kewarganegaraan pada pendidikan sekolah primer, pembelajarannya disesuaikan dengan silabus dengan 4 ciri khusus sesuai pengelompokan usia, yakni: 1) jenjang usia dini (usia 1-6 tahun); 2) Kelas 1 dan 2 (usia 7-8 tahun); 3) Kelas 3 dan 4 (usia 9-10 tahun); dan 4) Kelas 5 dan 6 (usia 11-12 tahun). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan masih bersifat umum dan tidak mengekang siswa dalam berpikir. Melalui beberapa pendekatan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan siswa dapat belajar dengan suasana yang positif dan atmospir yang berbeda di sekolah. Satu-tiga tahun pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada tingkat pendidikan kedua, siswa dibelajarkan secara wajib mengenai kewarganegaraan, sosial dan pendidikan politik. Akan tetapi, pada pokok pembahasan “kewarganegaraan” siswa ditekankan untuk lebih paham baik secara teori dan praktik di lapangannya sebagai warga negara Irlandia.
            Selanjutnya, pada pendidikan dasar dan menengah, alokasi waktu untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan jenjang sekolah dasar dan menengah hanya 40 menit/ minggu. Diatur 4 bagian pembelajaran dalam Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan, yakni: 1) Individu; 2) masyarakat; 3) Negara (Republik Irlandia); dan 4) Republik Irlandia dan pandangan luas dunia. 4 bagian dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terfokus pada 7 konsep khusus, yakni: 1) demokrasi; 2) hak dan tanggung jawab; 3) martabat manusia; 4) kemandirian; 5) pembangunan; 6) hukum; dan 7) pelayanan. Tujuan dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar-menengah agar siswa mampu menumbuhkembangkan perilaku dan nilai dalam mengidentifikasi masalah serta kesadaran dan kemandirian dalam belajar, menghargai perbedaan, tidak bersikap anarkis dalam menyelesaikan masalah, menghindari prasangka, diskriminasi dan keadilan sosial diberbagai tingkatan masyarakat.
            Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar menengah lanjutan melakukan pembiasaan melalui “Project Action”. Contoh pembiasaan. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dibagi menjadi beberapa kegiatan, yakni: 1) Tugas Individual; 2) Tugas kelompok; 3) Peduli terhadap sesama; 4) Survei sederhana; 4) Mendatagkan pembicara: 5) Observasi lapangan sesuai dengan subyek kajian. Kegiatan yang menunjang dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menempa siswa agar mampu membuka hubungan baik antara sekolah, masyarakat lokal dan luas. Pendidikan Kewarganegaraan ini dibelajarkan agar siswa mampu memahami perbedaan antara tugas kabupaten/kota dan negara dalam menjalankan kebijakan lokal, kepedulian serta hak asasi manusia dan hewan. Pembiasaan sikap dan nilai dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat terlihat dari pengendalian kelas, inisiatif/kesadaran, pemilihan secara demokrasi, dan turut serta dalam pengambilan keputusan. Sekolah dasar-menengah menekankan pada pertumbuhan sikap dan nilai pada diri siswa agar mampu bermanfaat dengan baik untuk patuh terhadap peraturan, melakukan kontrol pada pembangunan kebijakan dan masa depan. Prinsip pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan “learning by doing”. Dalam silabus ditekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dibelajarkan agar mampu mendorong siswa untuk berpikir kuat dalam mengembangkan nilai, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
C.      Perubahan dan Perdebatan Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia
            Pada tahun 1996, pemerintah Republik Irlandia baru mengesahkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah bagi siswa sekolah dasar-menengah. Di Republik Irlandia siswa sekolah menengah harus mengikuti test Pendidikan Kewarganegaraan secara formal agar mendapatkan surat keterangan lulus sekolah. Memberikan perhatian khusus terhadap plagiarisme dan mendukung penuh siswa melakukan proyek kerja dan menuliskan hasil laporannya sedikit demi sedikit. Dukungan secara berkelanjutan terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan perlu ditunjang secara online dan disokong dengan fasilitas yang menunjang dengan mendatangkan pelatih agar tercipta keadaan yang lebih baik. Republik Irlandia perlu melakukan pengukuran ulang secara menyeluruh terhadap tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sekolah dasar dan menengah agar sesuai dengan tujuan pendidikan. Proses konsultasi publik dalam menentukan silabus kebijakan baru dan masyarakat untuk siswa sekolah dasar-menengah dihasilkan dari timbal balik antara sekolah dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
            Guru-guru di Republik Irlandia mengajar sesuai dengan tingkat gelar pendidikan yang diraihnya di universitas keguruan. Beberapa guru di Republik Irlandia dalam mengejar gelar pendidikannya dengan bersekolah di universitas keguruan atau mengikuti pelatihan tambahan untuk mendapatkan lisensi tenaga profesional kependidikan. Guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus memenuhi syarat kelulusan dengan keterangan disiplin. Tahun 2006, dibuat undang-undang mengenai pendaftaran guru Pendidikan Kewarganegaraan dengan akreditas dan pemenuhan syarat sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh, baik untuk mengajar di sekolah dasar-menengah atau di universitas/perguruan tinggi. Bagi calon guru yang saat perkuliahannya mengambil jurusan Politik atau Sosiologi dapat mendaftar menjadi guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan syarat mengikuti pelatihan keguruan selama 5 tahun di universitas keguruan.
            Republik Irlandia tidak memberlakukan ujian nasional sebagai syarat kelulusan sekolah bagi siswa sekolah dasar- menengah. Akan tetapi, bagi siswa kelas 3 sekolah menengah akan diberikan soal ujian test berbagai mata pelajaran (matematik, Pendidikan Kewarganegaraan dan Irish) sebagai tanda telah menyelesaikan sekolah selama 3 tahun. Dalam ujian sekolah menengah khusus untuk pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa ditugaskan membuat ‘paper’ menggunakan bahasa Irish atau Inggris sebagai salah satu kecakapan dalam pelajaran sosial. Penilaian Pendidikan Kewarganegaraan bisa dilihat dari presentase hasil tugas, yakni nilai 60% tugas lapangan dan nilai 40% tugas ujian tulis. Penilaian dan penjaminan mutu Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilakukan dengan 3 tahapan, diantaranya: 1) menentukan ketetapan regulasi dan dukungan; 2) perencanaan dan persiapan; 3) keutamaan mengajar dan membelajarkan.

KESIMPULAN
            Berdasarkan masalah yang diajukan dalam makalah ini, serta dengan memperhatikan uraian pembahasan dalam makalah ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.    Pada umumnya, Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia dikenal dengan sebutan Civic and Citizenship Education. Akan tetapi setiap jenjang memiliki nomenklatur yang berbeda karena integrasi mata pelajaran itu sendiri. Pada pendidikan dasar pendidikan kewarganegaraan terintegrasi ke dalam mata pelajaran Sosial, Kepribadian, dan Pendidikan Kesehatan atau SPHE (Social, Personal and Health Education). Sedangkan pada jenjang pendidikan menengah, Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri disebut sebagai Kewarganegaraan, Sosial dan Pendidikan Politik atau CSPE (Civic, Social and Political Education).
2.    Pada tahun 1996, pemerintah Republik Irlandia baru mengesahkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah bagi siswa sekolah dasar-menengah. Salah satu alasan dibelajarkannya Pendidikan Kewarganegaraan di Republik Irlandia yakni untuk penanaman dan penguatan ideologi kewarganegaraan dalam  diri peserta didik. Penanaman ideologi kewarganegaraan  dilakukan pada jenjang pendidikan dasar (primary education), sedangkan penguatan ideologi kewarganegaraan dilakukan pada jenjang pendidikan menengah (secondary education).
3.    Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang primary education dilaksanakan terintegrasi dengan mata pelajaran lain yakni dalam mata pelajaran Sosial, Kepribadian, dan Pendidikan Kesehatan atau SPHE (Social, Personal and Health Education). Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang primary education ini dilakukan terhadap peserta didik dengan kelompok usia: a) Usia 1-6 tahun (Kelas nol besar dan kecil; b) Usia 7-8 tahun (kelas 1 dan 2); c)Usia 9-10 tahun (kelas 3 dan 4); dan d) Usia 11-12 tahun (kelas 5 dan 6). Adapun muatan penting yang harus dibelajarkan terhadap peserta didik sebagai bentuk menanamkan ideologi kewarganegaraan adalah pengenalan diri, memahami peran diri, dan partisipasi. Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang secondary education dibelajarkan melalui mata pelajaran Kewarganegaraan, Sosial dan Pendidikan Politik atau CSPE (Civic, Social and Political Education). Sebagai bentuk penguatan ideologi kewarganegaraan, pada jenjang secondary education ini siswa wajib mempelajari konsep kewarganegaraan, sosial dan politik sebagai penguatan kompetensi warga negara. Dalam alokasi waktu 40 menit/minggu, Pendidikan Kewarganegaraan dibagi ke dalam 4 bahasan yakni: 1) Individu; 2) Masyarakat; 3) Negara; dan 4) Republik Irlandia dalam hubungan Internasional. Tujuannya adalah untuk menumbuhkembangkan perilaku dan nilai dalam mengidentifikasi masalah serta kesadaran dan kemandirian dalam belajar, menghargai perbedaan, tidak bersikap anarkis dalam menyelesaikan masalah, menghindari prasangka, diskriminasi dan keadilan sosial diberbagai tingkatan masyarakat. Melalui prinsip pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan “learning by doing”, maka dalam silabus ditekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dibelajarkan agar mampu mendorong siswa untuk berpikir kuat dalam mengembangkan nilai, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
















DAFTAR PUSTAKA
Ainley, J., dkk. ICCS 2009 Encyclopedia: Approaches to Civic and Citizenship Education Around The World. ICCS IEA 09.
http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Irlandia.

http://indonesiapenulis.blogspot.com/2014/04/sejarah-dan-lambang-negara-republik.html.

http://id.scribd.com/doc/36712681/kajianrepublikIrlandia.

http://farhatunnisa23.blogspot.com/2014/06/makalah-irlandia.html.

http://indonesian.cri.cn/1/2006/12/20/1@55796.htm.

http://indonesiapenulis.blogspot.com/2014/04/sejarah-dan-lambang-negara-republik.html.





2 komentar:

  1. personally this article is actually very interesting to see and read, many factors of knowledge that I can here, gladly if you can also see some of our articles here Syair Sgp thanks you very much

    BalasHapus